Senin, 30 April 2012

Catatan Mengajar Mata Kuliah Ekonomi Islam


Menyampaikan mata kuliah Ekonomi Islam, bagi saya dengan latar belakang yang bukan ekonomi ini serasa cukup berat dan banyak terdapat kendala. Terutama disebabkan oleh pemahaman dan doktrin ekonomi yang selama ini di pahami oleh mahasiswa secara umum sudah terbangun paradigma keilmuannya dengan ekonomi konvensional. Sehingga banyak logika dan penjelasan materi yang kurang dapat dipahami. Sebagai dasar pemahaman memang sepenuhnya harus diketahui bahwa ekonomi Islam dan ekonomi konvensional berangkat dari latar belakang dan doktrin ekonomi yang berbeda atau bahkan dalam banyak kasus bertentangan sama sekali. Sehingga dengan pemahaman ini saja seolah-olah semua yang berkaitan dengan definisi sumber produksi harus dibeda-bedakan, padahal obyek (sumber) produksi tersebut sama. mestinya tidak demikian, sebab secara defisini dan kegunaannya kan sama, baik dalam kaca mata konvensional maupun islam. ada juga mahasiswa yang bertanya " jika dalam masalah air, secara konvensional digunakan untuk minum dan keperluan yang lain, lalu apa guna air dalam ekonomi islam ????" lanjutnya "Kalau tidak ada perpebedaan lalu mengapa harus ada konvensional dan islam. pertanyaan ini tidak sepenuhnya salah, tapi barangkali jauh dari logika materinya. dan pertanyaan lain menyangkut sumper promer produksi. misalnya terkait sumber produksi minyak bumi atau sumber primer alam yang lain. Lalu dimana letak perbedaannya ? Misalnya pada uraian berikut, bahwa Perbedaan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam terhadap Sumber Produksi (dalam hal ini kandungan dan potensi alam) bukan sepenuhnya terletak pada kegunaan benda tersebut, karena baik ekonomi konvensional atau ekonomi Islam, semua alam memiliki kegunaan dan pengertian yang sama, tapi perbedaannya terletak pada kebijakan dan perlakuannya. Yakni bagaimana kebijakan ekonomi konvensional dan perlakuannya terhadap sumber produksi tersebut, demikian halnya kebijakan dan perlakuan ekonomi Islam.

Tidak ada komentar: