Jumat, 20 Mei 2011

PENELITIAN BAHASA ARAB


BAB    I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang digunakan oleh mayoritas masyarakat di dunia.  Bahasa ini digunakan secara resmi oleh kurang lebih 20 negara, terutama negara-negara Timur Tengah, Asia Tengah, Afrika Utara dan sekitarnya.  Bahasa Arab juga digunakan di negara-negara non-Arab yang mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti Indonesia, Malaysia dan beberapa negara pecahan Uni Soviet.
Bahasa Arab merupakan bahasa yang besar signifikansinya bagi miliaran muslim  di seluruh dunia karena bahasa ini dipilih oleh Allah Swt sebagai bahasa Al Qur’an.  Hal ini telah disebutkan di dalam Al Qur’an:
“Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya” (Q.S. Yusuf [12]:2)

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa seseorang yang ingin memahami  Al Qur’an, maka antara lain dia harus menguasai bahasa Arab.  Oleh karena itu, mempelajari Al Qur’an dan mempelajari bahasa Arab adalah satu paket yang harus dilakukan agar bisa memahami Al Qur’an dengan baik.  Bagi kaum muslimin, bahasa Arab  merupakan alat komunikasi seorang muslim dengan Allah Swt.  Komunikasi tersebut direalisasikan dalam aktivitas sholat, do’a, zikir, dan ibadah mahdhah lainnya yang umumnya harus menggunakan bahasa Arab. 
Bahasa Arab juga memegang peranan penting dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam.  Kitab-kitab klasik yang memuat pemikiran ulama dan ilmuan muslim seperti Imam Syafii, Imam Hanafi, Imam Ghazali, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd dan lain-lain semuanya menggunakan bahasa Arab.  Sebagian besar dari kitab-kitab tersebut belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Jadi, bahasa Arab juga merupakan kunci untuk mempelajari khazanah ilmu pengetahuan Islam seperti fikih, hadis dan tafsir, serta ilmu-ilmu lain. Oleh karena itu, jika ingin menguasai ilmu dalam buku-buku tersebut, maka terlebih dahulu harus menguasai bahasa Arab.
Pada fase perkembangannya, yakni pada tahun 1973, bahasa Arab telah dijadikan sebagai bahasa resmi dalam lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang sekaligus meningkatkan kedudukan bahasa Arab itu sendiri. Karena itulah tidak berlebihan jika pengajaran bahasa Arab sekarang ini perlu mendapatkan penekanan dan perhatian seksama, mulai dari tingkat dasar sampai pada lembaga pendidikan tinggi, baik negeri maupun swasta, umum maupun agama, untuk digalakkan dan diajarkan. Dalam pengajarannya tentunya harus disesuaikan dengan taraf  kemampuan dan perkembangan siswa.
Dalam pelaksanaannya, pemberian pelajaran bahasa Arab sekarang ini tidak hanya diajarkan di pondok-pondok pesantren saja.   Lembaga-lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan yayasan atau organisasi massa (ormas) Islam, seperti Nadhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah menjadikan bahasa Arab sebagai mata pelajaran resmi yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Bahkan, saat ini telah bermunculan lembaga-lembaga pendidikan nonformal yang menawarkan kursus bahasa Arab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.  Kursus-kursus tersebut ditawarkan mulai tingkat pra-sekolah hingga dewasa.  Fenomena tingginya ghirah kaum muslimin mempelajari bahasa Arab tentu saja merupakan hal yang menggembirakan.
Namun demikian, meskipun bahasa Arab sudah dimasukkan dalam mata pelajaran tersendiri di sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, pada kenyataannya untuk dapat menyerap, memahami, serta menguasai materi bahasa Arab yang telah diajarkan bukanlah sesuatu yang mudah.  Masih banyak siswa di sekolah menganggap bahasa Arab sebagai momok yang menakutkan karena terlalu dibebani dengan sederet hafalan-hafalan teks berbahasa Arab.  Bukti lain yang menunjukkan bahwa bahasa Arab tidak mudah untuk dikuasai adalah fakta lebih rendahnya nilai rata-rata pelajaran bahasa Arab dibandingkan dengan pelajaran lainnya, baik secara individu maupun kelas.  Di lain pihak, banyak pula peserta kursus bahasa Arab yang menyerah sebelum menguasai kompetensi tertentu.
Pengaruh dan kegunaan bahasa Arab yang begitu besar di bidang agama, budaya maupun ilmu pengetahuan semestinya menjadikan pembelajaran bahasa Arab perlu mendapat perhatian yang serius, terutama di kalangan pendidikan Islam.  Akan tetapi, kita juga tidak boleh menutup mata terhadap banyaknya kendala dalam pembelajaran bahasa Arab. Permasalahan-permasalahan (problematika) yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa Arab harus diurai untuk menemukan permasalahan pokoknya (underlying cause).  Setiap lembaga pendidikan yang mengajarkan bahasa Arab pastilah memiliki permasalahan yang berbeda. Oleh karena itu, solusi yang perlu ditawarkan juga harus berbeda, disesuaikan kebutuhan  masing-masing lembaga. 
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis terungkap bahwa pembelajaran bahasa Arab di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Sampit masih terdapat kendala-kendala, sehingga pembelajaran bahasa Arab belum memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan.  Oleh sebab itu, untuk mengetahui lebih lanjut tentang kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Arab di SD Muhammadiyah Sampit, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SAMPIT”

B.   Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini      adalah:
1.    Problematika apa saja yang dihadapi oleh siswa kelas IV dan V SD Muhammadiyah Sampit dalam menguasai materi bahasa Arab yang diajarkan?
2.    Problematika apa saja yang dihadapi oleh guru dalam mengajarkan materi pelajaran bahasa Arab di kelas IV dan V SD Muhammadiyah Sampit?
3.    Bagaimanakah solusi untuk menyelesaikan problematika pembelajaran bahasa Arab bagi siswa kelas IV dan V di SD Muhammadiyah Sampit?

C.   Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1.    Untuk mengetahui problematika yang dihadapi oleh siswa kelas IV dan V SD Muhammadiyah Sampit dalam menguasai materi bahasa Arab yang diajarkan.
2.    Untuk mengetahui problematika yang dihadapi oleh guru dalam mengajarkan materi pelajaran bahasa Arab di kelas IV dan V SD Muhammdiyah Sampit.
3.    Untuk mengetahui solusi dalam menyelesaikan problematika pembelajaran bahasa Arab siswa kelas IV dan V di SD Muhammadiyah Sampit.

D.   Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat mencapai tujuannya. Dengan demikian manfaat yang dapat diperoleh antara lain:
1.    Memberikan informasi tentang problematika yang dihadapi oleh para siswa dan guru mata pelajaran bahasa Arab di SD Muhammadiyah Sampit, beserta upaya-upaya yang telah mereka lakukan untuk mengatasi problema tersebut
2.    Memberikan sumbangan pemikiran tentang cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab di SD Muhammadiyah Sampit
3.    Menambah khazanah pengetahuan tentang dinamika pembelajaran bahasa Arab pada pemula, khususnya yang terjadi di SD Muhammadiyah Sampit
  1. Sebagai bacaan dan literatur Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya.

E. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan yang digunakan pada bagian awal skripsi ini meliputi Halaman Judul, Lembar Persetujuan Pembimbing, Nota Dinas, Lembar Pengesahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, dan Daftar Tabel.  Bagian utama sistematika skripsi ini ada lima bab. Bab I, yaitu Pendahuluan, meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, serta Sistematika Pembahasan. 
Bab II adalah kajian pustaka yang meliputi penelitian-penelitian terdahulu, definisi bahasa Arab, konsep pembelajaran, problematika dalam pembelajaran bahasa Arab, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran bahasa.
Bab III adalah Metode Penelitian yang meliputi informasi tentang waktu dan tempat penelitian, pendekatan objek dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, pengabsahan data dan analisis data.  Bab IV adalah Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi tentang problematika pembelajaran bahasa Arab yang dihadapi oleh siswa dan guru di SD Muhammadiyah Sampit, solusi-solusi yang mereka upayakan untuk keluar dari problema tersebut dan informasi sekunder yang mendukung argumentasi penulis dalam memberikan saran-saran pemecahan masalah.  Bab V Penutup meliputi: kesimpulan, saran-saran, dan kata penutup. Pada bagian akhir dari skripsi ini terdiri atas Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran dan Daftar Riwayat Hidup Penulis.

Tidak ada komentar: